Senin, 31 Desember 2007

menghitung mundur yuk...?!!

1000....

999...

998...

...





capek degh..!!

cuman mau bilang
"MET TAHUN BARU 2008 M"

smoga tahun 2008 ini membawa berkah bagi kita semua, dan kita sadar akan keidupan kita di tahun lalu...

btw.. tahun baruan di tempat baru lagi nih...
di Tanah Banjar...

smoga acara tahun baruku menyenangkan...
tapi itu ngga penting dink!

yg pentingkan bemana nantinya kita menjalani tahun kedepannya..

ya ngga???


[t][a][z]
banjarmasiN...

Kamis, 29 November 2007

sesuatu yang bisa di bilang baru

hmm...

lagi2...hal yang baru yang terjadi...
masih terasa sekitar 6 tahun yang lalu, setelah saya lulus dari SMU di Balikpapan yang HARUS merasakan hal2 baru, seperti tempat tinggal atau suasana yang baru, orang2 yang baRu dan kehidupan yang baru tentunya.
tapi itu sudah lewat, dan Alhamdulillah semua berasa banget, berasa begitu berarti sampai2 sangat sayang kalo ditinggalkan. sedih iya... bemana tidak, kenangan indah banyak terlukis didalamnya...

Makassar.. I'll be miss U.

dan sekarang.... :D
tempat baru lagi.... kalo kemaren suasana study (baca: Kuliah, -red) nah sekarang dalam suasana kerja :D.
Banjarmasin... kota yang baru kudatangi, baru sekitar seminggu sy pijakkan kakiku disini. semua terasa beda!! mulai dari orang2nya termasuk logat bicaranya, makannanya, susunan kotanya... hmm... terasa baget bedanya (maaf, kata ini di ulangi lagi :D).

oke...I'll be started..

Bismillahi Rahmanirahim

Kamis, 18 Oktober 2007

inikah hadiah lebaranku....??

Alhamdulillah genap sudah puasa di bulan Ramadhan...
hati ini diliputi perasaan suka dan duka. Sedih meninggalkan ramadhan, namun harus gempita menyambut datangnya hari kemenangan bagi umat Islam. IDUL FITRI.

kamis, 12 oktober 2007 aku baru mudik, itupun secara kebetulan dapat tiket kapal laut. hmmm... mudik mudik... ketemu beragam watak keluargaku, bertemu dengan teman2 lamaku...
yang pastinya mencium kembali aroma khas kota minyakku. BALIKPAPAN.

kali ini kelurga besarku masih kekurangan satu personil. kakandaku nda bisa ikut rayakan lebaran bersama di rumah sederhanaku. yeah... kami hanya berempat saja...

Lebaran berjalan biasa saja...melakukan hal2 yg dari tahun2 gajah sudah dilakukan keluarga2ku yg terdahulu. pada hari pertama hal yg sering dilakukan adalah:

sholat ied - sungkem2an - "baca doa" - makan2 - terima tamu - ziarah ke makam - ketempat keluarga

selalu itu... nothing speciall!!

tapi lebaran kali ini agak sedikit berbeda. bukan pada hari pertama(kalo ini sama saja...), tapi beberapa hari setelahnya... iyah... aku bilang ini lain, karena hari ketiga lebaran, aku dan keluarga besarku pergi ke SAMARINDA. mendengar kata itu, jadi mengingatkanku akan kota yang menjadi persinggahan sementara untuk kelahiranku.

awalnya sih hanya pergi rekreasi ke Kebun Raya Samarinda, tapi dasar yg ikut "suhu2" keluarga2 besarku, mau tidak mau kita harus ikut mereka. dan akhirnya pergilah ke suatu tempat.

Jl. Belibis. nomernya tidak tau pasti... orang2 disana hanya beberapa yg kukenaLi... satu.. dua, yeah hanya empat orang saja. itupun hanya kenal muka. tahu merekapun pas mereka datang ke Balikpapan untuk merayakan pesta pernikahan tenteku.

iyaph... kejadian mengharukan mulai berlangsung. saat aku di panggil masuk oleh seorang laki2 tua kedalam suatu ruangan keluarga. hmm.. ada beberapa orang disana, semua melihatku... setiap gerak langkahku malah.. ada apa denganku??? apa yg salah??

suara yang agak serak keluar dari mulut sang wanita yg umurnya sekitar 70 tahun. yaph, ia seorang nenek. Ia meneriakkan kata2 yang agak tidak bagus kedengarannya...
"ini dia cucuku yang hampir 24 tahun baru menginjakkan kakinya dsini...."

what??? kenapa memang??. Astagfirullah... ternyata rumah yg kupijakkan kakiku sekarang adalah rumah pertama yg kulihat. disinilah tempat kelahiranku... rumah ini!!! ha..ha...ha..ha..

pantas... orang2 melihatku aneh. terutama sang nenek tadi. Dialah orang yang membantu persalinan ibuku saat melahirkanku. ck..ck..ck..

bikin terharu...

pesan moral: jangan melupakan hal2 yang membuatmu ada. termasuk tempat yang pertama kali kamu liat dan orang2 yang membantu ibumu melahirkanmu.

yo wes... akhirnya ahku tahu dimana tempatku dilahirkan...
ini kah hadiah lebaranku..??

thanks...

met lebaRan

semoga ngga terlambat...

sebenarnya sih ngga ada kata terlambat buat minta maap...
kapanpun dimanapun saat kita sadar berlaku salah pada orang lain, saat itu pulalah kita harus minta maap.

smoga Allah SWT menyempurnakan ibadah2 kita.

Minggu, 23 September 2007

Jawaban terindah

Sebelumnya kasih tahu dulu,
Jawaban dari pertanyaan ini sangat sulit dimengerti!
Serius, saya sendiri baru mengerti setelah baca 5x
tapi pas ngerti, gila dalam banget maknanya.
Silakan disantap.....



Ada pertanyaan yang serba sulit untuk dijawab, demikianlah:

Seorang penjahat menyandera 100 anak-anak. Anda saat itu terlibat dengan keadaan tersebut. Anda meminta agar penjahat itu melepaskan anak-anak itu. Tapi penjahat itu malah menyuruh anda untuk membunuh satu anak, lalu dia berjanji akan membebaskan 99 yang lainnya. Bila anda tidak memilih maka 100 anak itu akan dibunuhnya. Ada juga pilihan untuk bunuh diri, dan penjahat itu akan melepaskan 100 anak itu. Apa pilihan anda?


Beberapa orang memilih untuk membunuh 1 anak demi 99 yang lainnya. Cukup logis, menurut mereka setidaknya dosa mereka tak seberapa, dibanding membunuh semua.

Beberapa lagi memilih bunuh diri agar yang lain bisa selamat. Dalam pikiran mereka diri mereka kalau bisa berguna untuk yang lain tak apalah mati. Bisa dikatakan mengutamakan kepentingan umum ketimbang kepentingan diri sendiri.

Bagaimana?

Masih ada satu pilihan lagikan? Membiarkan ke 100 anak itu mati? Menurut sedikit orang, kalau memang harus mati, ya matilah.

Sebenarnya masih ada satu jawaban lagi
Dan jawaban yang cukup menarik. Sebab menggabungan hati dan logika.

Membunuh siapa?
1 anak atau 99 anak atau diri kita sendiri?

Semua itu sama berharganya, bukankah pernah dikatakan 'Cintailah orang lain sama seperti kamu mencintai dirimu sendiri'.

Berarti kita harus mengasihi orang lain sama seperti diri kita, tidak lebih dan tidak kurang. Hal ini membuat keadaan tanpa solusi. Berarti bukan masalah, karena masalah pasti memiliki solusi. Jadi kita ganti sudut pandang kita, menjadi si penjahat.

Penjahat itu memberikan opsi yang unik bukan?
1 mati untuk 99. Bukankah aneh?
Berarti ini ada maksud tertentu benar?

Ada kemungkinan penjahat itu tidak ingin membunuh satu orang pun. Dia menyuruh kita melakukan.

Bisa juga dia ingin mengatakan, 'Seberapa berharganya nyawa manusia itu? Apakah satu orang bisa menjadi tak bernilai demi orang lain.'

Pikirkanlah, atau renungi dahulu. Baru lanjutkan.
(1 anak untuk 99 yang lain, Mengkorbankan diri sendiri demi 100 anak, Mati semua)


Pemikiran ini bisa saja terjadi dalam benak si penjahat. Karena penjahat sering dianggap tak bernilai, dan lebih baik mati demi orang lain. Hal ini sering terjadi di masyarakat. Dimana seseorang disisihkan karena dianggap tak bernilai.

Bila kita menjawab bunuh satu orang demi 99, berarti korbankan satu demi yang lain. Jawaban yang kejam.

Bila kita mati demi yang lain, artinya korbankan diri kita demi orang lain. Jawaban yang patut dipertanyakan.

Bila biarkan semuanya mati. Bukankah ini seperti berkata tidak ada yang bernilai di antara kita? Jawaban yang tidak bijaksana.

Jadi apa jawabannya?


Jawabannya:
Semuanya sama bernilainya, dan tak ada yang bisa di korbankan semata-mata demi orang lain.

ada sebagian orang yang berkata, mengapa tidak bunuh saja langsung penjahat itu. teman saya itu tersenyum sebentar dan berkata:

kita selalu melihat dunia ini secara egois, dan berpikir dunia ini secara hitam putih. dan tanpa sadar menganggap diri kita yang paling benar dan menilai orang lain salah. tanpa pernah mempedulikan perasaan orang lain. hanya melihat dan berpikir berdasarkan yang kita lihat. beberapa orang selangkah lebih maju dengan berkata dunia ini abu-abu (antara hitam dan putih, tidak jelas), bagus sih tapi masih salah juga.

dunia ini sebenarnya putih bersih, kok. hanya saja pandanganmu kotor sekali akibat ketidaktahuan, kemelekatan, kebencian, dan segala kekotoran batin lain.

Jawaban menarik bukan?
Orang yang menjawab ini sebenarnya gak mau jawab pas ditanya tapi setelah di paksa baru jawab. Dan ternyata jawabannya bagus sekali (gabungan hati nurani dan logika). Seperti kata pepatah:

Dia yang tahu, tidak berbicara
Dia yang tidak tahu, berbicara

Pepatah yang maknanya dalam sekali bukan? Sampai kita bisa menyimpulkan yang menulis ini pun tidak tahu.

Sabtu, 22 September 2007

kewarasan padaku...

ini isinya bukan lirik lagu...
tapi hanya sekedar penuangan ide-ide (baik yang keluar dr dalam diri ataupun pikiran orang lain) yang mungkin tidak terlalu penting bahkan tidak begitu bernilai. Disini hanya sekedar tempat share pikirin. Segala sesuatu yang tertangkap oleh indra ini bisa saja tertuang disini. Kalau ada yang bilang disini ajang curhat, tidak ada salahnya tapi bukan itu tujuan adanya blog ini. Disini saya bebas berbicara, anda juga bebas berkomentar. Semoga disni bisa menjadi proses pengembangan diri. Buat saya, Anda, atau siapa saja yang membutuhkan.